Renungan Untuk Kita Kenyataan Menyedihkan Tentang Kehidupan Yang Penuh Arti
Daftar Isi
Renungan Untuk Kita Kenyataan Menyedihkan Tentang Kehidupan Yang Penuh Arti |
Sekarang kita bisa sadar
Setelah kita semua telah berusaha dan bekerja keras.
Setelah kita semua telah jalani Sholat yang lima waktu.
Setelah kita semua sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud, Dzikir, Sholawat dan DOA
Pada akhirnya tetap miskin juga.
Tak tak perlu merasa malu apalagi protes pada-NYA
Ada seorang anak bertanya kepada ayah dan ibunya :
Ayah, ibu mengapa kita selalu saja miskin?
Dengan rasa yang tenang sang ibu berkata:
Wahai anakku, hidup ini seperti kalau kiat jalan jalan di mall
Setiap orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.
Siapa yang mengambil sepotong kue, maka ia pun harus membayar seharga sepotong kue,
Siapa yang mengambi tiga potong kue , iapun harus membayar tiga potong kue.
Sementara kita tak mungkin mengambil apa apa. Karena tak memiliki uang untuk membelinya.
Sewaktu dipintu kasirpun kita tidak akan diperiksa, dibiarkan lewat begitu saja
Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.
Disaat orang- orang yang banyak hartanya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.
Disaat orang- orang yang banyak ditanya tentang
Darimana asalnya hartanya mereka peroleh ?
Dan dibawah kemana hartanya mereka untuk dipergunakan ?
Kita dibiarkan saja terus berjalan tanpa beban.
Lebih enak bukan?
Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?.
Anakku,
Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin
BERSABARLAH SEJENAK,
Karena setelah KEMATIAN, kemiskinan itu akan sirna.
BERPIKIRLAH POSITIF,
Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa
Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih SURGA-NYA.
JANGAN PERNAH MERASA MALU
Karena kayaan dan kemiskinan bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya seorang manusia.
Tetaplah berprasangka baik kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
Buanglah rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya,
Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.
Barangkali jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA.
Menunggu kita Siap Menerimanya.
Ingatlah apa yang disabdakan Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam. beliau berkata "sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada harta benda, melainkan pada ketenangan hati dan jiwa".
Mudah mudahan setelah selesai membaca cerita ini Semoga kita menjadi orang yang lebih mensyukuri akan nikmat dan karunia yang Allah swt berikan.
Aamiiin ya rabbal'alamin
Posting Komentar
Komentar